KOLAKA----Ketua Pimpinan Daerah  Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kolaka, Drs Wardi,M.Si, menegaskan pergerakan Muhammadiyah-Aisyiyah hanya focus pada tiga hal, salah satunya adalah peningkatan amal usaha. “Muhammadiyah tidak mengurus yang lain,” katanya saat memberikan sambutan disela-sela buka puasa Bersama PD Muhammadiyah-Aisyiyah Kolaka, Ahad, (31/3/2024), di Gedung Pertemuan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA), Jalan Tamalaki Kolaka.
Wardi yang juga Rektor Institut Bisnis dan Teknologi Muhammadiyah (ITBM) Kolaka, mengingatkan kepada seluruh kader Muhammadiyah-Aisyiyah untuk terus membangun semangat ber-Muhammadiyah, dengan Kembali kepada khittah atau garis perjuangan Muhammadiyah, yang selalu memegang teguh falsafah ‘Hidup-hidupilah Muhammadiyah dan jangan cari hidup di Muhammadiyah’ . “Jangan hanya Ketika ada seremoni kegiatan seperti ini kita ber-Muhammadiyah, giliran di luar, tidak nampak, atau kehilangan semangat,“ katanya.     
Wardi menyinggung keberadaan ITBM Kolaka sebagai salah satu amal usaha Muhammadiyah Kolaka dibidang Pendidikan yang sudah berjalan 2 tahun,  yang tentunya membutuhkan  dukungan besar dari keluarga besar Muhammadiyah. 
Sebelum buka puasa, diisi dengan tauziah yang disampaikan  Ustad Taufik Nur,S.PdI, MA. Dalam ceramahnya pimpinan pondok Pesantren Attarbiyah Islamiyah ini menyampaikan pesan kunci membangun rumah tangga yang Sakinah mawaddah warahmah, yang dilandasi atas dasar ketakwaan. Ia menyinggung banyaknya rumah tangga yang gagal akibat tidak adanya dasar takwa dalam membina rumah tangga. “Terjadinya perselingkuhan karena tidak adanya ketakwaan dalam diri seseorang,” katanya. 
Menurutnya, jika seseorang memilki nilai ketakawaan dalam dirinya, maka apapun godaannya dia tidak akan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.  
Menurutnya, berdasarkan data dari Pengadilan Agama Kolaka, kasus perceraian  di Kolaka setiap tahun mencapai 115 orang dan terus meningkat tiap tahunnya. Dan kasus perceraian tersebut lebih didominasi gugat cerai, dalam arti Perempuan atau istri yang menggugat suaminya di pengadilan. Dari kasus tersebut, factor penyebab ada tiga. Pertama, faktor dibawa umur, sebab banyak anak yang menikah belum siap secara usia, sehingga begitu ada masalah rumah tangga, larinya perceraian. Kedua, faktor ekonomi, banyak perempuan yang punya gaya hidup tapi suaminya tidak  mampu memberikan atau bahkan ada suami  yang tidak pernah memberikan uangnya kepada istrinya. “Uangnya dipegang sendiri atau tombalaki,” katanya.
Faktor ketiga penyebab kasus perceraian, kata Ustad Taufiq,adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), tidak hanya fisik tapi juga psikis. Karena itu, kata Taufiq, membangun rumah tangga Sakinah, selain harus dilandasi ketakwaan juga harus banyak bersyukur.      

Buka puasa Bersama keluarga besar PDM-PDA  Kolaka, selain dihadiri unsur pimpinan  PDM-PDA, juga dihadiri sejumlah guru TK binaan Aisyiyah dan kader Balai Sakinah Aisyiyah, yang dirangkaikan dengan pembagian paket sembako kepada puluhan guru TK binaan Aisyiyah dan kader BSA. Menururut Dra Cahaya Rappe, selaku Sekretaris PDA Kolaka, pembagian paket sembako tidak diliat nilainya, tetapi ini sebagai bentuk kepedulian untuk meningkatkan silaturahim antara sesama kader Aisyiyah.

Post a Comment

أحدث أقدم