Project Manager Indonesia PUR Indonesia, menggelar sosialisasi tumpang sari kakao atau agroforestri, kepada sejumlah petani kakao di Desa Tikonu, Jumat sore,(6/12/2024).
Perwakilan PUR Development Sultra, Anugrah Hidayat menyampaikan tujuan sosialisasi kakao life untuk meningkatkan pertanian kakao. 
Adapun syarat untuk menjadi mitra program tumpang sari kakao life adalah terdaftar sebagai petani cocoalife. Selain itu, harus memilih 3 jenis buah dan pohon pelindung dari 10 jenis pohon yang ada. "Kalau mau ikut program ini berarti bapak ibu siap komitmen menanam, " katanya.
Menurutnya, PUR hanya memfasilitasi pengadaan bantuan pohon dan buah untuk program agroforestri, tapi sukses tidaknya program ini tergantung dari komitmen dan kerjasama petani.
Adapun pohon dan bibit buah yang akan diberikan kepada petani secara gratis diantaranya buah alpukat, pete, durian Otong ,jengkol, pala, manggis. Sementara untuk pohon pelindung kayu terdiri dari biti, sengon, jati putih. "Manfaat dari tumpang sari ini bisa memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan," kata Anugerah.
Rencananya, diakhir tahun ini tim dari PUR yang disponsori Mondelez internasional akan menyalurkan bibit. Namun sebelumnya akan ada monitoring dari tim untuk melihat langsung kesiapan lahan warga.
Pada kesempatan tersebut, Anugerah juga memaparkan bagaimana model menanam pohon di dalam kebun kakao, misalnya model tanam di tepi kebun dengan jarak tanam 3-5 meter atau ada 80-130 pohon keliling dalam 1 hektar dengan kombinasi jenis pohon."Manfaat agroforestri ini untuk melindungi tanaman dari angin, menghambat penularan penyakit dan batas kebun menjadi jelas," katanya 
Selain itu, juga ada model tanam di tengah kebun dan model tanam di tepi dan tengah kebun.
Menurutnya , manfaat lain dari model tanam agroforestri  adalah memperbaiki kesuburan, menahan erosi,melindungi dari cuaca ekstrim, menjaga kelembapan tanah dan menjadi tambahan penghasilan 


Post a Comment

أحدث أقدم